Sifat 20 - Kalam

Kalam maka mustahil  artinya berkata-kata / berfirman maka mustahil kelu/bisu.
DalilNya firman Allah SWT :

وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا

Dan berkata Allah Ta’ala kepada Musa dengan sempurna/sebenar-benarnya Berkata. [An Nisa` (4) : 164]

Segala sesuatu dijadikan oleh Allah dengan kalam-Nya, “Kun” (jadilah), maka jadilah segala sesuatu. Dengan Asma-Nya segala sesuatu itu terjadi, dengan Asma-Nya segala sesuatu bermula, dan kepada-Nya segala sesuatu kembali.

Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia. [QS. Al-Mu`min (40): 68]

Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia. [QS. Ya Sin (36): 82]

Allah SWT bersifat kalam artinya Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya. Pembicaraan Allah SWT tentu tidak sama dengan pembicaraan manusia karena Allah SWT tidak berorgan (panca indra), seperti lidah dan mulut yang dimiliki oleh manusia. Allah SWT berbicara tanpa menggunakan alat bantu yang berbentuk apapun sebab sifat kalam Allah SWT sangat sempurna. Sebagai bukti bahwa adanya wahyu Allah SWT berupa al qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul sebelum Nabi Muhammad SAW.

Oleh karena itu kita sebagai hamba Allah SWT hendaknya membiasakan diri mengucapkan kalimat-kalimat tayyibah, artinya kata-kata yang mulia, seperti ketika kita berbuat salah, maka segeralah membaca istighfar.


Maka patut bagi mu`min mu’taqad untuk banyak berdzikir kepada Allah Ta’ala dengan pengharapan Asma Allah