Jawahirul Kalamiyah - Iman kepada Allah SWT

Lanjutan dari Jawahirul Kalamiyah...

Tanya: 
Bagaimana mengimani Allah SWT secara utuh?

Jawab: 
yaitu dengan meyakinkan diri bahwa Allah SWT itu mensifati dari semua sifat sempurna dan mulia, keluar dari semua sifat yang tidak mungkin bagi Allah SWT.

Tanya: 
Bagaimana mengimani Allah SWT secara rinci?

Jawab: 
Bahwa Allah SWT itu itu tetap pada wujud-Nya, Qidam (paling Awal), Baqo (kekal), Mukholafatul lilhawaditsi (Berbeda dengan mahluk Nya, Qiyamuhu Binafsihi (Tidak Tergantung dengan Sesuatu), Wahdaniyah (yang Maha Tunggal), Hayah (Yang Hidup),  Ilmu (Yang Mengetahui), Qudrah (Yang Kuasa), Irodah (Yang Berkehendak), Sama' (Yang Mendengar), Bashar (Yang Melihat), Kalam (Yang Berfirman (berkata)), dan sesungguhnya Allah itu Hayyun (Hidup),  'Ilmun (Mengetahui), Qodirun (Berkuasa) , Muridhun (Berkehendak), (Sami'un) Mendengar, Bashirun (Melihat), Mutakalimun Berfirman (berkata).

Tanya: 
Bagaimana meyakini dengan Wujud nya Allah SWT?

Jawab: 
Yaitu dengan meyakini bahwa Allah SWT itu mempunyai wujud, dan wujudnya itu dengan dzat nya sendiri dan tidak ada yang bisa menyerupai dengannya sedikitpun. Dan sesungguhnya meyakini wujudnya Allah SWT itu adalah satu kewajiban yang utama, dan tidaklah mungkin kebenaran Allah itu mengalami suatu kerusakan / hilang.

Tanya: 
Bagaimana meyakini dengan sifat Awal Allah SWT ?

Jawab: 
Yaitu kita harus meyakini bahwa itu maha Awal, yaitu sesungguhnya wujudnya itu ada sebelum semua di semesta ini ada, dan tidak ada dalam diri Allah ketergantungan dengan masalah waktu dalam kejadiannya. Dan wujudnya Allah SWT itu paling awal tidak ada yang mendahuluinya.

Tanya: 
Bagaimana meyakini sifat Kekal Allah SWT?

Jawab: 
Yaitu dengan menyakini banhwa Allah SWT itu maha Kekal. Dan sesungguhnya kekekalannya itu tidak ada batasannya. Dan sesungguhnya kekekalan Allah SWT itu tidaklah berubah sedikitpun. Dan tentunya kebenaran sifat Kekal nya Allah SWT itu tidak terpengaruh dengan batasan waktu.

Bersambung...